Pendekatan ekstrim (radikal maupun bertahap) pasti memberikan hasil sesuai dengan resikonya.
Untuk mengatasi hal itu, pendekatan gabungan (hybrid) perlu dipikirkan karena dianggap dapat meminimumkan dampak negative atau kelemaAhan dari kedua pendekatan ekstrim.
Bagaimana caranya?
Di satu titik antara kedua practice (idealnya lebih mendekati best practice) harus ditetapkan acuan baru yang akan menjadi dasar perbaikan.
Prinsipnya : acuan yang baru ini harus menjadi standar.
Dengan demikian, proses bisnis organisasi sudah mencapai level tertentu dengan standar tersebut, yang kalau dilanjutkan secara bertahap tidak akan membutuhkan waktu lama.
Contoh penerapan pendekatan standard practice : Supply Chain Operations Reference model (SCOR)