Mengulas siklus hidup pada pengembangan sistem ERP -->

Advertisement

Mengulas siklus hidup pada pengembangan sistem ERP

Monday, February 4, 2019

FASE 1 : PERENCANAAN


  • Mengidentifikasi tujuan utama dan ruang lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim lainnya
  • Tugas tim proyek:
  • Mendefinisikan masalah yang akan diselesaikan oleh sistem ERP dan menentukan ruang lingkup proyek secara lebih spesifik
  • Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP, dan biasanya berupa solusi kostumisasi, integrasi dan kombinasi paket yang akan digunakan
  • Membuat jadwal dan anggaran proyek, dengan memperhatikan kelayakan dan melaporkan temuan kepada komite pengarah baik secara tertulis maupun lisan


FASE 2 : ANALISIS

  • Tim proyek membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di organisasi untuk mengumpulkan informasi dan mendefenisikan kebutuhan
  • Tim proyek mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah.
  • Beberapa pendekatan khusus dapat dilakukan untuk mengevaluasi beberapa alat bantu pengembangan software
  • Tim proyek memilih vendor dan melakukan evaluasi lebih terinci atas vendor yang terpilih
  • Tanggung jawab utama tim proyek pada fase ini adalah mengidentifikasi inisiatif rekayasa ulang proses bisnis yang mungkin diperlukan, berdasarkan paket software yang dipilih dengan bekerja sama dengan fungsi terkait
  • Jumlah rekayasa proses bisnis yang harus dilakukan bergantung pada pendekatan ERP dan paket yang dipilih
  • Memilih beberapa paket dan kombinasi beberapa alternatif paket yang tersedia dan disesuaikan dengan kebutuhan
  • Idealnya pada fase ini akan dihasilkan sebuah Prototype sistem ERP di berbagai area untuk menyimulasikan dan menunjukkan integrasi antarmodul kepada user.
  • Dilakukan evaluasi ulang atas alternatif yang pernah diajukan sebelumnya, sehingga didapatkan persetujuan dan verifikasi kelanjutan proyek
  • Pada fase ini biasanya lebih singkat waktunya jika menggunakan pendekatan satu kesatuan paket dan lebih memakan waktu jika perusahaan memilih menggunakan pendekatan kustomisasi


FASE 3 : DESAIN

  • Fase desain dimulai setelah perusahaan memutuskan vendor mana yang dipilih
  • Tingkat desain tergantung pada pendekatan ERP yang dipilih
  • Pada pendekatan kostumisasi, perancangan aplikasi, prototype dan database dilakukan sangat insentif
  • Pendekatan prototype sangat bermanfaat dalam melengkapi identifikasi kebutuhan baik pendekatan kostumisasi, kesatuan paket ataupun kombinasi beberapa paket
  • Melakukan desain hardware dan teknologi jaringan yg akan digunakan, termasuk didalamnya memilih arsitektur client-server, serta mempertimbangkan platform yang digunakan pada saat ini
  • Pengguna akhir (end-user) harus mendapatkan pelatihan secara intensif atas paket-paket ERP
  • Pada fase ini dimungkinkan untuk merekayasa ulang proses bisnis dalam tingkatan yang terinci dan perlunya dokumentasi yang baik


FASE 4 : IMPLEMENTASI

  • Implementasi atau konstruksi terhadap sistem ERP disesuaikan dengan jenis proses bisnis yang pada masing-masing fungsi bisnis
  • Pada pendekatan kombinasi paket, program dari beberapa vendor yang berbeda harus terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem dengan menggunakan middleware
  • Jadi pada intinya pada fase ini lebih fokus bagaimana cara mengintegrasikan paket-paket yang ada pada sistem ERP
  • Melakukan evaluasi dari implementasi yang sudah dilakukan serta melakukan verifikasi dan pengujian terhadap keseluruhan sistem
  • Membuat rencana rool out sistem yang meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh organisasi dengan pendekatan yang bisa digunakan, misalnya: pilot, parallel, dan cut-over
  • Selama fase ini, semua rencana rekayasa ulang proses bisnis diterapkan, sehingga yang perludikaji selanjutnya adalah orang dan prosedur,
  • Biasanya dengan adanya perubahan sistem dalam organisasi maka akan ada prosedur kerja baru yang harus disusun dan diterapkan


FASE 5 : DUKUNGAN TEKNIS

  • Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan sistem jangka pendek dan jangka panjang
  • Dukungan teknis sangat diperlukan dalam transisi sistem yang berlangsung dalam organisasi
  • Termasuk juga dalam fase ini adalah pemeliharaan sistem ERP, pemeliharaan bisa saja meliputi koreksi kesalahan yang ditemukan oleh user, sehingga dalam tahap analisis dan disain sebaiknya dapat meminimalkan kesalahan
  • Jika terjadi kesalahan diharapkan adanya respon yang cepat dari konsultan yang berpengalaman untuk tetap menjagakepercayaan user terhadap sistem
  • Pemiliharaan bisa saja dilakukan secara adaptif dengan adanya upgrade versi paket atau modul atau kostumisasi akibat adanya penambahakebutuhan
  • Perlu adanya audit sistem yang dilakukan secara berperiodik, sehingga dapat menjaga kinerja sistem secara optimal


RANGKUMAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI ERP

  1. Peluncuran
  2. Penyelesaian set-up prototype
  3. Pelatihan tim implementasi
  4. Penyelesaian modifikasi desain
  5. Persetujuan proses secara fungsional
  6. Analisis kebutuhan HW dan perhitungan kapasitas
  7. Penyelesaian modifikasi antarmuka dan laporan
  8. Pembuatan dokumentasi end user dan prosedur pendukung
  9. Penentuan keputusan a apakah sistem akan digunakan/tidak
  10. Mulai pelatihan end user
  11. Penyelesaian konversi data
  12. Go live (sistem siap digunakan)


BAGIAN-BAGIAN/MODUL-MODUL ERP

Contoh : Modul pada SAP

  • Business Intelligence Suite (Information Warehouse + Analytics)
  • Customer Relationship Management (CRM)
  • Supply Chain Management (SCM)
  • Supplier Relationship Management (SRM)
  • Human Resource Management Systems (HRMS)
  • Product Lifecycle Management (PLM)
  • Exchange Infrastructure (XI)
  • Enterprise Portal (EP)
  • Knowledge Warehouse (KW)