ERP adalah suatu perangkat lunak tidak dapat terimplementasi dengan baik tanpa dilakukan pemetaan proses bisnis yang terdokumentasi dengan baik.
Pencekatan cetak biru (blue print) suatu perusahaan menjadi hasil akhir yang menjadi fondasi perusahaan untuk pengembangan jangka panjang yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Factor eksternal dan internal organisasi memberikan suatu kontribusi dalam proses penyusunan cetak biru sistem informasi (ERP) didalam organisasi atau perusahaan.
Kerangka perusahaan tercermin dalam tahapan input, analisai proses dan cetak biru strategi perusahaan
Setelah proses cetak biru ini terwujud maka dapat menjadi landasan untuk mempersiapkan alternative yang harus disiapkan dalam memetakan bisnis proses dan aplikasi terkait kebutuhan dari setiap aktifitas proses bisnis yang ada.
Peranan konsultan dan transfer knowledge
Peranan ERP memegang kunci utama dari proses alih teknologi yang dilakukan ke tim internal yang terlibat di dalam proses implementasi ERP.
Masalah yang sering dihadapi adalah :
a. Ketidaksediaan dokumentasi yang baik
b. Proses alih teknologi yang tidak dilakukan dengan baik dari konsultan ERP ke tim internal perusahaan
c. Tingkat kemampuan internal tim yang kurang memadai ataupun banyak internal tim yang pindah ke perusahaan pesaing dikarenakan masalah kompensasi
d. Pihak manajemen puncak kurang menyadari perlunya suatu perhatian khusus untuk membangun tim internal yang solid untuk mendukung pengembangan dari implementasi ERP di masa depan